Malam Nisfu Sya'ban

Malam Nisfu Sya'ban merupakan pergantian buku amalan setiap manusia. Pada malam Nisfu Sya'ban, seluruh amal kita akan disampaikan malaikat kepada Allah swt. Menurut arti katanya, "nisfu" merupakan pertengahan. Jadi, Nisfu Sya'ban merupakan pertengahan bulan Sya'ban (menurut penanggalan hijriyah).
Jika kita mengetahui rahasia dari malam Nisfu Sya'ban, kita tidak akan melewatkannya begitu saja. Karena Allah akan memberikan kebebasan kepada hamba-Nya dari siksa neraka. Sabda Nabi SAW di dalam hadis yang diriwayatkan Ibn Ishak dari Anas bin Malik, “Wahai Humaira (Aisyah RA) apa yang engkau perbuat pada malam ini? Malam ini adalah malam Nisfu Sya'ban, di mana Allah memberikan kebebasan dari neraka laksana banyaknya bulu kambing Bani Kalb, kecuali (yang tidak dibebaskan) enam, yaitu; orang yang tidak berhenti minum khamr, orang yang mencerca kedua orangtuanya, orang yang membangun tempat zina, orang yang suka menaikkan harga (secara aniaya), petugas cukai (yang tidak jujur), dan tukang fitnah.” Dalam riwayat lain disebutkan tukang pembuat patung atau gambar sebagai ganti petugas cukai.
Pada malam Nisfu Sya'ban dianjurkan memperbanyak memohon ampun kepada Allah, dan berpuasa pada hari-hari sebelum malam nisfu Sya'ban. Karena ada sebuah riwayat yang menerangkan bahwa berpuasa tiga hari di bulan Sya'ban (tanggal 1,2,3 atau 13,14,15 atau 27,28,29) akan ditulis sebagai amal ibadah kita selama 70 tahun.
Pada malam Nisfu Sya'ban juga biasanya membaca surat Yaasin sebanyak tiga kali, dengan memohon, yang pertama dipanjangkan umur agar dapat beribadah kepada Allah. Yang kedua mohon diberikan rizki yang banyak dan barokah sebagai bekal untuk beribadah. Dan yang ketiga agar ditetapkan imannya.
Bulan Sya'ban juga merupakan bulan yang istimewa. Sehingga Rasulullah saw memperbanyak puasa di bulan ini, seperti yang diriwayatkan oleh Bukhori Muslim dari Aisyah berkata,”Tidaklah aku melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasa satu bulan kecuali bulan Ramadhan. Dan aku menyaksikan bulan yang paling banyak beliau saw berpuasa (selain ramadhan) adalah sya’ban. Beliau saw berpuasa (selama) bulan sya’ban kecuali hanya sedikit (hari saja yang beliau tidak berpuasa).”
Pada malam nisfu Sya'ban juga banyak yang shalat sunat tasbih. Karena Rasulullah menganjurkan agar pada malam Nisfu Sya'ban, berpuasa di siang hari dan shalat di malam hari. Namun, dalam pelaksanaan pada malam Nisfu Sya'ban banyak pendapat. Ada yang menganjurkan dan ada pula yang melarangnya.
Namun kita sebagai Muslim harus menyikapi semua itu dengan bijak, tanpa menyalahkan pendapat orang lain. Apabila ini baik, maka kerjakan, yang pasti tidak bertentangan dengan dalil-dalil shahih di dalam aqidah dan hukum.

Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan ini. Semua kebenaran hanya milik Allah, dan kesalahan mutlak dari penulis. Mohon berikan komentar untuk memperbaiki tulisan ini apabila ada kesalahan, terima kasih.

Comments

Popular posts from this blog

KEHEBATAN WANITA BERIMAN

Andai . . . . . . .

Beginilah Hidup