Beginilah Hidup

Manusia itu tempatnya salah dan lupa. Namun apakah pantas disebut manusia jika salah terus? Masihkah bisa dikatakan manusia jika lupa terus? Kalau begitu, dimanakah akal yang Allah karuniakan kepada kita?
Sudah seharusnya kita mensyukuri apa yang terjadi pada diri kita. Karena semua itu terjadi karena atas seizin Allah. Namun manusia itu sering menyalahkan pengertian tersebut. Ketika melakukan maksiat, manusia itu berdalih bahwa Allah mengizinkan hal tersebut terjadi. Padahal berpikir seperti itu jelas-jelas salah. Dalam Q.S. Asy Syam ayat 8-10, Allah berfirman: "Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaan. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya."
Ayat tersebut sudah sangat jelas. Sesungguhnya Allah telah memberikan potensi kepada kita, yang baik dan yang buruk. Disitu Allah memberikan pilihan kepada kita. Apakah kita akan mengembangkan potensi yang baik atau yang buruk. Yang pasti semuanya ada balasannya. Allah memberikan kebebasan kepada kita untuk melakukan apapun. Namun di hari akhir nanti, kita akan menerima balasan dari apa yang kita perbuat sekarang.

Comments

Popular posts from this blog

KEHEBATAN WANITA BERIMAN

Andai . . . . . . .